ParlemenMalang – Nasib sekolah swasta kini sedang tidak menentu arah. Banyak sekolah swasta yang gulung tikar karena tidak memiliki siswa.
Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita menegaskan pihaknya mendukung merger sekolah negeri dan sekolah swasta, karena ada ketimpangan siswa.
Ia menjelaskan, merger merupakan alternatif ysng bsik, daripada menambah sekolah baru, hal ini dikarenakan masih banyak gedung sekolah dan fasilitas yang bisa dimanfaatkan dalam mendidik siswa.
“Waktu saya dulu jadi Ketua Komisi D, kami pernah memberi rekomendasi pada PPDB yang sekarang jadi SPMB, agar bersama sama menggandeng sekolah swasta dalam upaya membantu distribusi murid,” kata Amithya, Jumat (21/7).
Ia menerangkan total pagu murid sekolah dasar negeri di Kota Malang sebanyak 13.500 murid per-tahun, sedangkan jumlah lulusan sekolah dasar mencapai 14.000 murid. Tentunya, kata Amithya, hal ini perlu seimbang antara kualitas sekolah negeri dengan sekolah swasta pada SPMB. Konsekuensinya, Pemerintah Kota Malang harus menyiapkan anggaran saranan dan prasarana.
“Kami dulu juga pernah studi banding ke Jakarta melihat pola merger bisa dilakukan dan ternyata disana berhasil mendistribusi murid-murid dengan baik,” tegasnya.
Pilihan merger, lanjut Amithya merupakan sebuah penguatan sekolah swasta ang selama ini sudah eksis, sementara pilihan untuk membangun sekolah baru justru akan membuat sekolah swasta kekurangan murid.
“Faktornya adalah sebaran penduduk, ada daerah padat penduduk yang tidak dapat menampung murid, sementara di daerah lain ada sekolah kekurangan murid,” imbuhnya Nantinya, DPRD Kota Malang akan meminta kajian dari Pemerintah Kota Malang terkait dengan sekolah yang kekurangan murid, dan akan dilakukan kajian, sehingga legislatif bisa memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kota Malang dalam memperbaiki kondisi tersebut. (ADV)